Kencing Manis sumber: dokter.id |
Gejala yang umum diderita oleh penderita kencing manis di antaranya
cepat lelah, selalu merasa haus dan lapar, serta sulit sembuh jika mengalami
luka. Kadar glukosa yang tinggi dalam darah penderita kencing manis, membuat
kadar kolesterol yang masih rendah saja sudah seperti kondisi parah. Akibatnya,
pembangkitan tenaga hasil oksidasi zat makanan menjadi energi akan macet, tenaga
berkurang, dan penderita akan merasa lesu.
Berikut ini beberapa resep ramuan tradisional yang dapat digunakan
sebagai alternatif untuk mengobati kencing manis.
1. Bungur
Bungur (Lagerstromia speciosa)
adalah tanaman berbentuk pohon yang tingginya mencapai 5–25 m. Batang dan
percabangannya umumnya bengkok. Daunnya berbentuk jorong dengan panjang 24 cm
dan lebar 12 cm. Bunganya berwarna ungu, berbentuk malai dengan panjang
mencapai 40 cm. Tanaman ini banyak dijumpai sebagai peneduh jalan.
Tanaman bungur mengandung plantisul, yaitu zat yang aktivitasnya
seperti insulin. Menurut hasil penelitian, jika daun bungur yang sudah tua
sebanyak 20 g direbus dalam 100 ml air selama 45 menit dan diminum, memiliki
kekuatan 6–6,7 unit insulin. Sebenarnya, seluruh bagian tanaman bungur bisa
digunakan untuk obat kencing manis, tetapi yang terbaik adalah daunnya yang sudah
tua.
Cara membuat ramuan:
Siapkan 30 g daun bungur tua yang masih segar dari jenis bungur yang
berbunga ungu, lalu direbus dalam 150 ml air selama kurang lebih 1 jam. Air
rebusannya itu kemudian dibagi tiga, untuk diminum tiga kali sehari
masing-masing 50 ml. Meminumnya sebaiknya setengah atau satu jam sebelum makan.
Ini dilakukan setiap hari sampai penyakit kencing manisnya sembuh.
2. Salam
Salam (Eugenia polyantha)
adalah tanaman berupa pohon yang tingginya mencapai 25 m. Daun tumbuhan ini
berbentuk lonjong, berbau sedap jika diremas sehingga banyak digunakan sebagai
bumbu penyedap masakan. Buahnya berbentuk bulat dan berwarna merah jika sudah
tua.
Cara membuat ramuan:
Daun salam sebanyak 75–100 gr direbus dalam tiga gelas air hingga
tinggal setengahnya. Air rebusannya kemudian didinginkan dan disaring, lalu
diminum tiga kali sehari masing-masing setengah gelas. Hari berikutnya, daun
salam yang telah direbus itu ditambahkan tiga gelas air, direbus lagi sampai tinggal setengahnya. Air rebusannya diminum
lagi dengan cara yang sama. Hari ketiga, daun salamnya diganti dengan yang
baru, lalu direbus lagi, dan diminum kembali seperti cara tersebut di atas. Hal
itu dilakukan sampai kadar gula dalam darah kembali normal.
3. Juwet atau jamblang
Tanaman juwet atau jamblang (Syzygium
cumini) berupa pohon yang batangnya bergaris tengah 60 cm dan tingginya mencapai
15 m. Buah juwet berwarna biru keungu-unguan (juwet biasa) atau hitam (juwet
ireng). Di samping yang berbuah biru dan hitam tersebut, ada pula varietas yang
buahnya berwarna ungu (juwet daging), bahkan ada pula yang berwarna putih
(juwet bawang). Biji juwet mampu menyembuhkan gejala "lama sekali sembuhnya luka”.
Selain itu, biji juwet juga mampu mengatasi gejala mudah lelah dan kurang
tenaga.
Sebuah biji juwet bawang atau 15 biji juwet biasa ditumbuk halus, lalu
direbus dalam dua gelas air. Air rebusan ini diminum sedikit-sedikit dan harus
dihabiskan sepanjang hari. Bisa diangsur dengan minum tiga kali sehari atau dua
kali sehari. Pengobatan dihentikan kalau badan sudah merasa segar, tidak lesu,
dan tidak kekurangan tenaga lagi. Perlu diketahui bahwa biji juwet hanya
mengobati gejala kencing manis. Kekurangan insulin yang menjadi penyebab utama
penyakit ini tidak bisa diatasi dengan biji juwet. Oleh karena itu, di samping
meminum ramuan biji juwet ini, penderita kencing manis juga harus mengurangi
makan makanan berkarbohidrat tinggi. Jika produksi hormon insulin oleh tubuh
sudah normal kembali, ramuan juwet dan diet karbohidrat bisa dihentikan.
4. Pare atau paria
Pare (Momordica charantia) termasuk golongan sayuran buah. Pare termasuk
tumbuhan merambat yang memerlukan penopang. Ada tiga jenis pare yang biasa ditanam orang
yaitu pare putih, pare hijau, dan pare ular. Berikut ciri-cirinya.
* Pare putih buahnya besar, berbentuk bulat
panjang, berwarna putih, dan permukaan kulit buah berbintil-bintil besar.
* Pare hijau berukuran lebih kecil, berbentuk
lonjong, dan permukaan kulitnya berbintil-bintil halus.
Pare Putih sumber: benihtanamanmurah.com |
Pare Hijau sumber: dagelanfamily.com |
Sama halnya dengan juwet, pare hanya mengobati penderita kencing manis
yang masih dalam tahap ringan dan penyembuhannya tidak bergantung pada suntikan
insulin. Biasanya, penderita pada tingkat ini memiliki kelenjar pankreas yang
masih bisa menghasilkan hormon insulin. Diduga zat yang dapat menurunkan kadar
gula darah dalam buah pare ini adalah sejenis glukosida, yaitu momordisin.
Cara membuat ramuan:
Buah pare diparut atau dihaluskan, lalu diambil ekstrak perasan
buahnya. Perasan ini diminum tiga kali sehari sampai kadar gula darah kembali
normal.
5. Ubi jalar
Ubi jalar (Ipomea batatas)
yang umbinya merah, menurut hasil penelitian, mampu menggantikan 6 – 7 unit
insulin. Penderita kencing manis dapat mengonsumsi 300 gr pucuk daun ubi jalar
setiap hari sebagai lalapan. Akan tetapi, untuk penderita kencing manis yang
memiliki sakit mag, sebaiknya jangan memilih resep daun ubi jalar ini! Pilih
saja resep buah pare, biji juwet, atau daun bungur!
Selamat mencoba!
Resep lainnya:
- Resep Tradisional untuk Pembuluh Darah Jantung yang Tersumbat
- Mengobati Mencret Anak dengan Tablet Zink
- Mengatasi Bayi yang Rewel Karena Tumbuh Gigi
@ https://vianalin.blogspot.co.id on Resep Tradisional untuk Mengobati Kencing Manis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tuliskan komentarmu di sini :)